HOT..!!!

abg

Nikmatnya mengocok kontol dalam mulutku

Suatu hari mbak Ana pulang ke rumah ortunya di kota lain. Tinggallah mas Arman sendiri di rumah, pembantu mereka hanya bekerja pagi sampai siang, kemudian pulang. Sore itu, aku meminjam motor mas Bayu untuk ke supermarket. mas Bayu nitip dibelikan keperluan dapur yang kurang. Sepulang dari supermarket, aku tidak langsung pulang tapi ikutan nonton dvd yang baru disewa mas Bayu.

"Nes, kamu bisa mijit, badanku pegel2 nih", pinta mas Bayu. "Bisa mas dikit2 tapi ya tidak seahli tukang pijit beneran", jawabku. "Emangnya ada tukang pijit boongan", goda mas Bayu sambil mengajakku masuk kamarnya. Aku jadi menebak2 mas Bayu pengen dipijit atau mijit aku nih, tapi kuturuti ajakannya masuk kamarnya. Mas Bayu berbaring telungkup di ranjang dan aku mulai memijit kakinya, mulai dari telapak kaki sampai ke paha. Otot kaki dan pahanya keras, artinya mas Bayu cukup sering berolahraga. "Mas suka olahraga ya, ototnya kenceng gini", kataku. "Iya Nes,
suka fitnes, mau ikutan?" tanyanya. "Boleh, kapan mas Bayu fitnes, Ines ikutan ya", jawabku. Aku sengaja memijat bagian paha sebelah dalam, sekalian untuk ngetes mas Bayu punya udang dibalik bakwan gak. “ Aduh Nes enak tapi geli,” katanya setiap kali kusentuh paha sebelah dalam. Dia mengangkangkan pahanya dan sesekali kusenggol selangkangannya, terasa ada sesuatu yang keras didalamnya. Rupanya dia udah mulai terangsang dan ngaceng. Pijatan beralih ke pantat dan
punggungnya. Bagian ini masih tertutup celana pendek dan kaosnya. "Mas enaknya kaosnya dibuka deh supaya mijetnya bisa tuntas", kataku dan dia langsung melepas kaosnya dan kembali telungkup. Punggungnya juga berotot. Pijatanku mulai dari bagian bahu. Aku mengambil posisi mengangkangi badannya. Setelah bahu dan punggung, kini pijatanku mengarah ke bongkahan pantatnya. Mulanya aku memijat dari luar celananya, tapi gak bisa tuntas. "Mas, celananya mengganggu nih", kataku. "Dilepas aja ya Nes", jawabnya sambil langsung melepas celana pendeknya. Sekelebat tampak k ontolnya menonjol sekali dibalik cdnya, kelihatannya besar dan
panjang dan sudah keras sekali. Dia kembali menelungkup. Pijatan mulai mengeksploitir bagian pantat dan pangkal paha. Jariku memijit belahan pantatnya dan hampir menyentuh biji pelernya. Mas Bayu sepertinya tidak perduli dengan jamahanku,. Selesai dengan pantatnya, aku minta dia telentang. Benar penglihatanku, k ontolnya besar dan panjang sampai kepalanya nongol dari bagian atas cdnya. "Ih mas Bayu, ngaceng ya", katm manja sambil menduduki k ontolnya. Terasa sekali
k ontol itu mengganjal pantatku. Aku mulai lagi dari bahu, untuk melemaskan bagian itu. Perlahan-lahan lalu turun ke bawah kedadanya. Dia hanya tersenyum saja memandangi wajahku. "Kamu cantik sekali Nes", katanya merayu, sepertinya dia sudah tidak bisa mengendalikan napsunya. Aku sengaja menggeser2 pantatku di k ontolnya. Pentilnya tampak mengeras, dan sesekali kupilin. Aku minta dia menarik nafas ketika kupilin pentilnya lalu pelan-pelan menghembuskannya. "Nes", lenguhnya. "Kenapa mas, sakit ya pijitan Ines". "Enggak sakit kok Nes, merinding semua badanku".

Setelah puas memlintir pentilnya aku mulai turun ke perut. Perutnya kencang dan tidak berlemak, kepala k ontolnya yang nongol dari atas cdnya seakan mengundangku untuk meremasnya. Aku juga terangsang melihatnya. Aku lalu menekan bagian bawah perutnya untuk kosorong keatas. Dari perut aku mulai menelusur bawah sampai menyentuh kepala k ontolnya. Dia memejamkan mata
sementara aku terus memijit lembut dipangkal paha sampai keselangkangannya sambil sesekali menyenggol k ontolnya dengan menggosokkan punggung tangannya kek ontolnya. "Nes, kamu udah sering ngeliat k ontol ya", katanya to the point. Aku kaget juga atas pertanyaannya. "Belum mas, baru pertama kali ini, besar ya", kataku berbohong. "Kalau mau liat, turunin aja cd ku", katanya lagi. Perlahan jari kuselipkan di karet cdnya dan menurunkan cdnya perlahan2 sampai lepas. Nongollah
k ontolnya yang berdiri tegak, besar dan panjang dengan bulu rambut yang lebat bersambung sampai kepusar dan dada. "Pegang" katanya singkat dan akupun menuruti sambil mengusap pelan-pelan. Tangannya mulai berkeliaran, membuka baju kaosku, bra kemudian celana pendek gombrangku. Tinggal CDku yang belum kulepas. Aku dibaringkannya dan kemudian dia melumat bibirku, dan terus menjilat sampai ke toketku yang besar dengan pentil yang merah coklat. Saat dia mengulum toketku, aku mulai menggelinjang apalagi jarinya mulai menerobos CDku dan dengan
lembut menggosok bibir n onokku. Aku bergetar sambil berdengus pendek "Uh..uuh..uuhh..". CDku kemudian dilorotkan dan dibukanya pahaku lebar-lebar. Dia tertegun melihat bibir n onokku yang tipis memerah yang diselimuti jembut yang lebat. "Nes, jembut kamu lebat sekali ya. Pasti napsu kamu besar ya. Kamu pernah nge ntot Nes", tanyanya. Aku diem saja karena sudah sangat terangsang akibat jilatannya diselangkangku. "Mas", aku mendesah ketika lidahnya mulai
beroperasi ketengah-tengah n onoknya. Gerakan refleksku menarik paha keatas dan posisi yang kian membuka menambah leluasa lidahnya bekerja lebih dalam ken onoknya. Cairan n onokku mulai tumpah membuat dia tambah ganas, dan mulai menyedot keras i tilku. Ujung lidahnya bermain lincah, dalam, menelusuri menggesek permukaan dalam n onokku membuat aku tambah bergetar menahan rangsangan kenikmatan. "Uh..uuhh..uuuhhh.." eranganku tambah keras dan pahaku menjepit keras kepalanya dengan kaki yang melingkar kepunggungnya. Dia memutar tubuhnya
pelan sambil terus menyedot n onokku. Posisi 69, aku disuruhnya mengulum kepala k ontolnya yang besar itu. Lidahku mulai bermain diantara belahan kepala k ontolnya. Kami berpacu terus dengan posisi 69 sampai "maas...uuuuhhhh..", badanku menggelinjang hebat sambil mengerang keras dengan suara tertahan karena kepala k ontolnya masih terbenam dalam mulutku. Aku dah nyampe dan kulepaskan k ontolnya dari mulutku.

Mas Bayu masih telentang dengan k ontolnya masih tegak karena belum tuntas. Dia menyuruhku naik keatas perutnya. "Mas, Ines belum pernah", kataku berbohong lagi. "Ayo aku ajarin", jawabnya. Dia berbaring dengan bantal 3 susun dipunggung dan kepalanya sambil menyuruh aku duduk diatas k ontolnya yang sengaja diposisikan kearah pusar. Aku duduk mengangkang dengan bibir n onok menempel dik ontolnya, aku mulai menggerakan pantatnya maju mundur perlahan. "Ah..nikmatnya Nes, aku masukin ya.."gumamnya sambil menahan kenikmatan karena goyangan pantatku. Beberapa saat kurasa cairan n onokku mulai mengalir membasahi k ontolnya, aku makin terangsang. Gesekanku makin menggila membuat aku tersentak-sentak saking nikmatnya. Dia mulai meremas2 toketku yang montok. "Isap ..mas" dan dia melengkungkan badannya berusaha mengulum toketku. "Uuuhhh..uuuuhhh.., terussss maas..."pintaku sambil bertambah cepat menggesek n onokku kek ontolnya. Lebih dari 15 menit kemudian aku mengerang tersendat kenikmatan. Dia tau aku akan nyampe lagi, "Ayo putar badanmu" dan secepatnya aku berbalik dengan n onokku menantang didepan mulutnya. Dia menarik pantatku dan lagi-lagi disedotnya bibir
nonokku sambil sesekali lidahnya dijulurkan mengilik itilku. kontolnya Ttrbenam lebih dari separuh dimulutku, kepalaku turun naik mengocok kontolnya dalam mulutku. Erangan tertahan dan desahan kenikmatan mengiringi puncak permainan. Tiba-tiba aku menekan pantatku kuat-kuat kemulutnya sambil mendesah panjang dengan k ontolnya dimulutku ..."Maas..ooohh". Diapun demikian, dikepitnya kepalaku dengan kakinya ...dan ...creet..creet..creeettt... pejunya ngecret semuanya
dimulutku.
HOME

Tidak ada komentar:

Posting Komentar