HOT..!!!

abg

NIkmatnya memek dimasukkin penis besar

Pagi pagi sekali , Aditya telah terlihat , berjogging di sekeliling villa . Dan Rini , hanya melihat , pemadangan sekeliling villa itu , sambil berjalan pelan . Tiba tiba , matanya kembali menatap , pohon besar yang terlihat angker itu . Tiba tiba Rini meraih kempak , yang tergeletak bersama cangkul milik Parjo . Sambil menentang kapak itu , Rini mendekati pohon itu . Saat itu terdengar teriakan Parjo “ jangannn…. “ . Terlambat , kampak itu telak membacok dahan pohon besar itu , kulit pohon itu terluka . Rini terdiam , matanya menatap dahan itu mengeluarkan darah segar . Parjo berlari menghapiri Rini “ kan sudah saya bilang pohon ini tak boleh di gangu “ kata Parjo dengan nada tinggi . Rini tak mengubris ocehan Parjo , matanya terus menatap dahan itu yang mengeluarkan darah . “ kenapa Rin , ada apa , koq bengong begitu “ tanya Aditya . “ darah .. darah .. “ jawab Rini dangan suara bergetar .Aditya menghampiri pohon itu , melihat lebih jelas , jarinya mencolek darah itu , menciumnya “ Rin , ini cuma getah pohon .. kenapa kamu ? “ kata Aditya .“ Lihat , masa harus aku bawa ke lab , untuk membuktikannya , ini getah pohon , warnanya kecoklatan , lihat “ kata Aditya sambil memperlihatkan jarinya yang berlumuran getah pohon itu .Rini pun berjalan , menuju villanya , dia masuk kamar , duduk dengan tenang di pinggir ranjang . “ mas , aku merasa ada sesuatu , tentang pohon itu “ ujar Rini . “ sudah sudah , tenang aja , tidak ada apa apa koq , hanya perasaan kamu saja..” kata suaminya berusaha menenangkan Rini . Malam hari itu , setelah makan malam , pasangan suami istri itu , masuk ke kamar . Aditya , berbaring di samping Rini . Tangan Rini mengelus elus dada suaminya , tapi sayangnya suaminya sepertinya tak mood malam itu . “ Rin , besok saja yah , aku ngantuk sekali “ kata Aditya . Rini hanya tersenyum .Sebentar saja , Aditya telah tiba di alam mimpinya . Sedang mata Rini masih terbelak lebar . Dia hanya diam , matanya menatap langit langit kamarnya .Tiba tiba Keanehan terjadi , Rini merasakan adanya suara suara yang memanggilnya. Namun ia tidak melihat wujut suara itu. Dengan memanfaatkan indra , pendengarannya , Rini memberanikan diri , melangkahkan kakinya , mencari sumber bunyi itu .Dia berjalan keluar kamar , suara itu semakin jelas , kakinya terus melangkah , ke arah belakang , suara semakin jelas , dan Rini tiba di pohon angker itu . Pohon itu tampak bersinar ke hijauan . Jelas terlihat Parjo duduk bersila di bawah pohon rindang itu ,Rini diam terpaku . “ Rinnni , ke mari mendekatlah “ demikian suara magis itu memanggilnya . Rini pun melangkah dengan gontai . Setelah tubuhnya mendekat pohon itu , Ranting pohon itu bergerak , melilit tangan dan kakinya . Rini tak bisa bergerak . Lilitan pohon sangat kuat Parjo pun berdiri , dengan wajahnya yang memerah , dan menyeringai seram . Dia mengambil dahan dari pohon angker itu . Satu sabetan telak mendarat di perutnya . Rini menjerit kesakitan , sabetan itu terasa begitu panas dan menyakitkan . “ ampun .. tolong lepaskan…” erang Rini .“ aku sudah bilang , jangan gangu pohon ini , kenapa kamu masih nekat “ suara Parjo terdengar lantang . “ maaf , ampun , saya tidak ganggu lagi , tolong lepaskan saya.. “ pinta Rini . Tapi yang di dapat , satu sabetan dahan pohon itu lagi , kali ini punggungnya terasa panas . “ sakit… ampunn….” jerit Rini .Parjo menyeringai sadis , tanganya meraik gaun tidur Rini , merobeknya hingga lepas dari tubuhnya . Mata Parjo liar menatap buah dada Rini yang indah itu . Bekas luka sabetan dahan itu pun jelas terlihat , memanjang di perutnya . Lidah Parjo menjulur , menjilat bekas luka itu , Rini kembali menjerit jerit “ perih.. ampun… perih….” erangnya .Parjo pun , menjilati luka di punggung Rini , membuat Rini mengeluarkan air mata , karena rasa pedih . Luka itu bagai terkena tetesan jeruk nipis . Parjo benar benar menyiksa Rini . Tubuh Rini terasa lemas , karena menangggung beban pedih itu .Puas dengan siksaannya , Parjo membiarkan tubuh Lemah Rini , yang berdiri , terikat ranting pohon angker itu . Tiba tiba , lidah Parjo menjilati putting susu Rini . Seketika itu juga , birahi Rini menjadi tinggi . Rini mendesah kenikmatan . Lumatan mulut Parjo pada buah dada Rini semakin membuatnya bernafsu . Selangkangan Rini mulai terasa lembab .Tangan Parjo, perlahan menurunkan celana dalamnya . Dan tiba tiba , jari Parjo menyentuh vaginanya , Parjo tersenyum , merasakan basah vagina Rini . Dan tubuh Rini bagai terkena sengatan listrilk , tubuhnya bergetar , kenikmatan . “ Rini .. Rini .. kamu suka … kamu suka Rini ..” ujar Parjo . Yang hanya bisa di jawab oleh desahan desahan Rini .Jari Parjo pun menerobos masuk liang vagina Rini , membuat Rini menjerit . Mulut Parjo melumat buah dada indah milik Rini , sedang jarinya bermain dengan liar , di dalam liang vaginanya . Tubuh Rini tak mampu menahan nikmat yang di berikan Parjo .Sebentar saja , Parjo telah membawa Rini ke puncak birahinya .Tubuh Rini mengejang , kemudian dia lemas . Tubuhnya akan ambruk , tapi dahan pohon itu menahan tubuhnya erat .Parjo pun melepas celananya , memperlihatkan penisnya yang hitam , besar dan panjang . “ apa , apa yang , kau kau lakukan…” kata Rini terbata bata . Parjo tersenyum sinis , Tubuhnya mendekat , sebelah kaki Rini dengan mudah di angkatnya , dan dengan sekali hentak , penis besarnya telah masuk ke dalam tubuhnya . Rini menjerit keras .“ Sakkitttt “ jeritnya . Parjo hanya tersenyum , senyum kenikmatan . Penis itu bergerak ke luar masuk dengan liar , membuat tubuh Rini terguncang keras . Rini menjerit kesakitan , vaginanya tak terbiasa dengan penis besar itu.Tapi Parjo terlihat jelas , sangat menikmati tubuh Rini . Dia terus mengoyangkan penisnya . Rini merasakan adanya perubahan , rasa sakitnya hilang , sepertinya vaginanya tiba tiba merasakan nikmat penis Parjo . Rini mengigit bibirnya , rasa nikmat itu dengan cepat menyerang tubuhnya .Rini tak kuasa , dia mengerang , kenikmatan , seakan akan memberitahukan Parjo , dia menikmati permainan ini . Tubuhnya bergoyang , kepalanya bergerak ke kiri dan kekanan . Parjo terus mengoyang penisnya . “ ahhh … ahhh .. aku tak tahan… aku tak tahan…” tiba tiba Rini mengerang . Dan tubuhnya kembali mengejang , mengejet .Rini orgasme , dan terus Parjo memacu penisnya di dalam liang vagina Rini . Parjo mendengus dengus , menikmati vagina Rini . Tak lama Rini pun kembali mendapat orgasme , yang kemudian di susul oleh Parjo . Rini bisa merasakan jelas , panasnya cairan birahi Parjo , memasuki rahimnya .