HOT..!!!

abg

sedotan dan jilatan panas lidah abg di kemaluanku ahhh..

Hari ini, seusai senam jam 08.30 aku harus langsung kekantor untuk mempersiapkan pertemuan penting nanti siang jam 14.00. Kubelokkan kendaraanku pada toko buku untuk membeli perlengkapan kantor yang kurang, saat aku asyik memilih tiba-tiba pinggangku ada yang mencolek, saat kutoleh dia adalah fifi teman diana yang tadi dikenalkan. "Belanja Apa de,cckog serius banget,c." Tanyanya dengan senyum manis. " Ah enggak cuman sedikit untuk kebutuhan kantor aja kog,cc" akhirnya aku terlibat percakapan ringan dengan fifi. Dari pembicaraan itu kuperoleh bahwa fifi adalah keturunan cina dengan jawa sehingga perpaduan wajah itu manis sekali kelihatannya. Matanya sipit tetapi alisnya tebal dan,c. Aku kembali melirik kearah dadanya,.. alamak besar sekali, kira-kira 36C berbeda jauh dengan diana sahabatnya. Fifi memakai baju ketat dengan rok mini warna merah darah sehingga sangat kontras sekali dengan kulitnya yang putih mulus. Aku jadi panas dingin melihat gayanya yang centil itu."Eh,c De aku ada yang pengin kubicarakan sama kamu tapi jangan sampai tahu diana ya," pintanya sambil melirikku penuh arti."Ngomong apaan sih,c serius banget fi,c.apa perlu .," tanyaku penuh selidik."Iya perlu sekali,cc Tunggu aku sebentar ya,ccc kamu naik apa,c," tanyanya
lagi."Ada kendaraan kog aku,c..," timpalku penasaran. Akhirnya kuputuskan fifi ikut aku walaupun mobilnya ada, nanti kalau omong-omgngnya sudah selesai fifi tak antar lagi ketempat ini. Dalam perjalanan aku tidak bisa tenang karena fifi sambil bicara sesekali merubah posisi duduknya dengan menyilangkan kaki berganti ganti sehingga nampak roknya semakin jauh saja dari lutunya dan fifi tidak berusaha memperbailinya. Mataku yang nakal cukup jeli juga menangkap keadaan ini. Fifi hanya tersenyum saat mataku naik kearah dadanya. Kuperhatikan pula kancing dada fifi terbuka satu sehingga belahan dadanya yang putih sedikit nampak."Masalah apa Fi kamu kog serius banget sih,c.." tanyaku lagi."Tenang De,c.. ikuti arahku ya,c.. santai saja lah,cc," pintanya. Sesekali kulirik paha Fifi yang putih itu lagi fifi tetap tidak berusaha menutupi. Sesuai petunjuk arah dari fifi akhirnya aku memasuki rumah besar mirip villa dan diceritakan oleh Fifi bahwa tempat itu biasa dipakai istirahat oleh keluarga besarnya dari luar kota."Ok fi sekarang kita kemana ini dan kamu mau ngomong apaan sih," tanyaku tak sabar, setelah aku masuk ruangan dan fifi mempersilahkan duduk. Fifi duduk depanku dengan santai dan mataku sempat mencuri pandang kearah selangkanganya,c duh gila nih anak pamer aja ya,.. pikriku tak karuan. selangkangan fifi nampak jelas dan samar-samar kulihat warna cream menutup pangkal pahanya,.. mengkal dan gemol."Ok Do langsung aja ya,cc. Kamu pernah merasakan bersama diana ya,c ,"tanyanya. c... Deg dadaku berguncang mendengar perkataan fifi yang ceplas ceplos itu aku menagkis dengan menyatakan "c..Merasakan apaan sih Fi,",c.. tanyaku pura-pura bodoh. "Alah do jangan mungkir aku dikasih tahu lho sama diana, dia merasa puas sekali dengan punyamu,c. Hayooooo masih mungkir desaknya sambil senyum dan mendekatiku manja,c Aku nggak bisa bercakap lagi dan kurasakan ada rona merah diwajahku,c. "Gila nih Diana nggak tahunya cerita juga sama temanya kalau habis main sama aku" pikirku. Tak lama kemudian fifi sudah mendekatiku sambil berbisik "De,c. Aku mau juga kamu perlakukan seperti Diana DE,cc bahkan lebih". Aku terkejut mendengar pengakuannya dan dengan agresif fifi memulai mempermainkan kancing kemejaku dan mulutnya menyergapku tanpa ampun. Kurasakan lidahku panas saat bibir kami berpagut erat. Kesempatan ini tak kusiakan tanganku lansung meraba buah dada yang ranum dan tersembul mulai tadi. Fifi terkejut dan menggelinjang tetapi mulutnya terus menghisap mulutku dengan rakus. Fifi orang yang tidak sabar dengan sigap ditariknya sabuk celanaku dan sreeet kudengar suara retsletingku turun,cc. "Auuuuuuuu,c.. " kudengar pekikan kecil mulut fifi saat tangannya yang putih menyentuk kepala kemaluanku yang menyembul keluar dari kolor CD ku. Fifi menoleh kearahku sambil matanya berbinar dan,c. Auhhhhmmmmm,c. Kuperhatikan fifi menunduk dan memasukkan penisku dalam mulutnya, aku hanya bisa mengerang dan melenguh. Semakin keras lenguhanku semakin kuat pula fifi menghisap dan menyedot batang kemaluanku. Aku tak tinggal diam, aku duduk dan mulai menggerayangi baju fifi. Kutarik keras baju itu sampai kancingnya terlepas kini fifi tinggal memakai BH dan Rok saja. Mulut fifi masih terus mngucek penisku dengan ganas,c.. dan,cc Fifi mengangkat rok merahnya CD nya ditarik kebawah,c. Aku tertegun melihat tingkahnya dia dengan tergesa memegang ujung penisku dan diarahkan pada lubang memeknya.,cc Blesssssss,c "auuuuuhhhhhh,c." Sreeeettttt,c. Srrrreeeeeet perlahan lahan kurasakan penisku memasuki memek yang sudak becek dan lembek,c.. fifi mendesisi saat menisku menjarah perlahan lubang memeknya yang sempit. Sambil mendudukiku dia mulai menggerak-gerakkan pantatnya yang besar. Aku memegang pinggulnya sambil terus ikut berputar. Kuperhatikan susu fifi bergoyang naik turun seirama dengan pantat serta memeknya yang kelihatan penuh saat penisku membungkam memeknya.Azzzzzz,cc UUUuuuuuhhhhh,c.. Kuperhatikan lenguhnya semakin menjadi,c. Rambut fifi terurai tak karuan menutupi sebagian wajahnya yang berkeringat. Aku tak perduli, kutarik nafas panjang untuk menjaga agar spermaku tidak buru-buru keluar,c. Dan,cc. Tak sampai lima menit kudengar fifi mengeluh panjang sambil memelukku erat,c.. DE,cc. De,c.. aku nggak kuat de,c.ahhhhh,c. ZZZZZtttttt hhhhh,c. Suaranya tak karuan dan kurasakan kukunya menancap erat didadaku. Kaki fifi melingkar kuat menandakan dia orgasme yang cukup hebat. Pelukan fifi tidak lepas sampai akhirnya fifi mulai melemas dan memandangiku dengan mesra. Aku merasakan penisku masih erat masuk dalam memeknya. Fifi berdiri sejenak dan mengambil tissue dimeja dan mengelap memeknya yang basah. Tanpa menunggu komando lagi fifi tidur telentang dikarpet dan kulihat dengan jelas bulu-bulu memek fifi tidak banyak, selangkangannya agak kemerahan dan memeknya kecil menciut. Payudara fifi melebar dan ujungnya berwarna coklat kemerahan. Aku semakin tegang melihatnya. Mulutku mulai menjalar mulai leher sampai perutnya,c fifi hanya mengerang dan menggelinjang. Kakinya menyepak dan teriakannya semakin histeris,c.. Aku tak perduli lagi. Saat mulutku akan sampai pada memeknya fifi menjambakku dan meminta penisku langsung masuk ke memeknya,cc. De,c.. aku nggak betah de,c. Cepet de,c pintanya. Wuih,c.. ada juga ya cewek yang nggak sabaran seperti fifi ini. Tanpa menunggu permintaanya kedua kali aku langsung mengangkat kaki kiri fifi dan menjauhkan dari kaki kanannya. Kulihat memek fifi semakin merekah memerah dan,c kepala kemaluanku kutuntun meuju lubang kemaluan fifi. Aku menggoda dengan menggesek-gesekkan penisku pada ujung lubang memek fifi,.. kulihat fifi semakin menjadi-jadi mengerang tak tentu arti. Diangkatnya pantat fifi saat penisku menjauh memeknya dia tidak sabar. Akhirnya kaki fifi menggepit pinggangku kuat-kuat agar pantatku maju menuju memeknya. Aku tak bisa bergerak lagi kutuntun kepala penisku menuju memek fifi tetapi hanya menggeleng saja tak muat,c fifi menjerit saat kepaksakan,.. akhirnya kepala kemaluanku kuusap dengan ludahku biar licin dan,tangaku menyibakkan bibir memek fifi agar kemaluaku bisa masuk dengan enak,cc Sreeeeet,c bles,cc perlahan namun pasti kemaluanku dikulum memek fifi. Kudengar jeritan kecil saat penisku menghujam memek fifi Aaaaauuuuuuhhhhh zzzzzz,c..pelan dudlu de,cpintanya sambil memelukku erat secara perlahan sesenti demi sesenti kudorongkan penisku memasuki gua yang sempit tersebut dan,c.Bles,c goyangan terakhir dan cukup kuat berhasil membenamkan seluruh penisku pada memek fifi, Fifi terdiam sejenak,c.. dan mulai bergoyang dan berputar, penisku seakan dipijit ngilu namun geli. Kaki fifi kunaikkan kepinggangku, aku merasa kamaluanku telah mentok masuk dalam memeknya, fifi semakin histeris menggapai hal itu. Tanganku meremas susunya kuat-kuat fifi tak perduli, matanya terpejam menikmati goyangan pantatku. Saat penisku masuk keras-keras kulihat memek fifi tak sanggup menampung sehingga nampak bibir memek fifi ikut masuk kedalam, demikian pula saat keluar kurasakan bagian dalam memek fifi ikut mengantar penisku keluar. Goyanganku tambah lama tambah kuat dan fifi dengan semangat mengimbangi. Sesekali kupegang pinggulnya dan dia kegelian, mata fifi terpejam dan tanganya meraba-raba seluruh tubuhku. Pantat dan pinggangku jadi sasaran remasan tangan fifi tapi semuanya itu menambah nikmat suasana,c dan,c.. Fi,c. Aku mau keluar,cccc.fi,c ahhhh,c. Belum sempat aku berkata
lagi kurasakan ada cairan hangat menembak ememk fifi dan fifi dengan sekuat tenaga membalas dengan semakin banyaknya cairan yang keluar dari memeknya. Aku menjatuhkan didi didada fifi dan fifi mengimbangi dengan memelukku erat sambil melenguh panjang,c. Kembali kuku fifi kurasakan menancap kuat pada punggungku dan kakinya kaku naik melingkar di pinggangku. Lama fifi memelukku dengan mata terpejam seakan tidak mau kalau kenikmatannya berakhir. Diluar dugaan fifi terbangun dan duduk dikarpet aku didorongnya hingga tertidur,cc. Dia merabaku perlahan dan memasuukan penisku yang mulai mengkerut dalam mulutnya. "Gila nih anak kagak puas aja rupanya,c." Kubiarkan fifi berbuat semaunya dia berusaha membangunkan penisku yang sudah layu sambil mulutnya menyedot dan menjilat tanganya meraba seluruh tubuhku. Dilur dugaan penisku mulai terangsang lagi. Kuraih juga memek fifi jadi kami pakai gaya 69. Fifi pintanr menghisap dan menjilat hampir seluruh bagian oenisku tak luput dari jarahan mulutnya. Aku juga mempermainkan memeknya yang merah. Saat klentit fifi kujilat dia teriak dengan mulut penuh penisku. Kugigit perlahan klentit fifi yang lumayan panjang itu dia semakin bernafsu kurasakan ciran hangat banyak keluar dari memek fifi,c.. aku kini jadi tidak betah mengalami sedotan dan jilatan panas lidah fifi. Fifi menarik memeknya jauh dari mulutku, dia duduk menyedot dan menjilat penisku sambil menghadapku, melirik dan menggoyang mulutnya naik turun. Kusibakkan rambut fifi dan kulumat susunya dengan tanganku keras-keras untuk menahan geli saaat kemaluanku diisapnya kuat. Aku mengangkat kaki kananku dan kutaruh pada pundak fifi sehingga fifi semakin leluasa mengemut dan mengulum seluruh bagian penisku. Tapi sayang mulut fifi tak sanggup menampung seluruh batang penisku sehingga batang penis yang tidak muat dimulutnya dijilati dari luar secara merata. Mulut fifi kulihat mengempis saat hisapan kuatnya diarahkan pada kepala penisku. Kepalanya naik turun mengikuti keluar masuknya penisku dari mulutnya dan tanganya juga membantu agar spermaku cepat keluar. Aku hanya bisa memandang serta terpejam memperoleh perlakuan seperti ini. Seakan tak merasa lelah fifi terus mengelomoh batang penisku dan mempermainkan telor penisku dengan jilatan lidahnya,c.. Aku merinding dan mengerang tapi fifi tidak memperdulikan, justru eranganku menjadikan dia semakin kesetanan melahap kemaluanku. Kuusap-usap rambutnya dan manariknya,c dia tetap bersikap ganas dan agresif. Penisku tambah mengeras dan kurasakan spermaku sudah tak tahan berlama-lama didalam dan,cc "Fi,cc udah fi,c. Lepaskan ,c.. akau mau keluar,c auuuhhhzzzzzz" mendengar teriakanku seperti itu justru sebaliknya fifi tambah mempererat isapannya pada penisku dan sambil tanganya naik turun membantu agar spermaku cepat keluar,.. diluar dugaan ,c Creeeeet,c creeeet,.. creeeeet,c." Saat spermaku keluar mulut fifi masih terus menghisap kuat kuat,cc lama sekali,c akhirnya penisku keluar dengan keadaan bersih dari mulut fifi yang mungil. Fifi tersenyum bahagia melihat aku masih tergolek kelelahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar